Loading...
Kebakaran hebat melanda beberapa kawasan di Israel yang memaksa puluhan ribu warga mengosongkan sebagian besar daerah Israel. Sampai hari ini, Selasa (29/11/2016) atau lebih tepatnya setelah sepekan penuh api yang membakar negeri itupun juga belum padam, bahkan dikabarkan titik kebakaran bertambah banyak terlebih setelah gudang senjata yang meledak dengan dahsyatnya.
Banyak yang mengaitkan bencana ini dengan rencana Israel menerapkan UU larangan azan di Al-Quds dan sekitarnya. Rencananya larangan azan melalui pengeras suara tersebut akan diterapkan di masjid-masjid yang berada di kota Al-Quds serta wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Diantara kondisi tersebut adalah pemerintah dan polri cenderung membela penista Agama Ahok, dengan beberapa alasan sebagai berikut;
Pemerintah dan polisi yang makin aneh menyikapi masalah ini. Mulai dari penanganan hukum yang semakin tidak jelas, tuduhan makar, tebar pamflet lewat helikopter yang mengingatkan zaman Belanda dulu, larangan shalat jum'at di jalan, hingga larangan pengusaha bus menyewakan armadanya.
Banyak yang mengaitkan bencana ini dengan rencana Israel menerapkan UU larangan azan di Al-Quds dan sekitarnya. Rencananya larangan azan melalui pengeras suara tersebut akan diterapkan di masjid-masjid yang berada di kota Al-Quds serta wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Gambar: Kobaran Api Membakar Kesombongan Israel |
Ketika Api Membakar Kesombongan Israel dan yang Semisalnya!
Keadaan Pemerintah Indonesia hari ini (sebagaiman telah diketahui bersama oleh seluruh warga negara yang berakal), kondisinya persis seperti pemerintah Israel sesaat sebelum kobaran api membakar hampir seluruh negeri tersebut.Diantara kondisi tersebut adalah pemerintah dan polri cenderung membela penista Agama Ahok, dengan beberapa alasan sebagai berikut;
Pemerintah dan polisi yang makin aneh menyikapi masalah ini. Mulai dari penanganan hukum yang semakin tidak jelas, tuduhan makar, tebar pamflet lewat helikopter yang mengingatkan zaman Belanda dulu, larangan shalat jum'at di jalan, hingga larangan pengusaha bus menyewakan armadanya.
Di Semarang, takmir membacakan secara lengkap surat dari Kapolsek yang intinya menyerukan tidak usah ikut aksi. Khutbahnya juga mengandung pesan sponsor. Lebih masif lagi, kemarin ulama di kecamatan-kecamatan di Sidoarjo, mendadadak diundang acara turba, yang isinya juga sama.Kok bukan apinya yang dipadamkan, justru sibuk menjaring asap, yang sayangnya malah bikin sesak ummat. (Sebuah Analisa)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete