Loading...
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi merilis hasil survei terbaru Pilkada DKI Jakarta. Dalam rilisnya pada hari Kamis (24/11) kemarin di kantornya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, ada fakta yang menarik dimana efek heboh Surat Al Maidah ayat 51 sangat luar biasa.
Gara-gara kasus Surat Al Maidah ayat 51 elektabilitas Ahok turun 18% dan kini tinggal 26,2%. Posisi teratas diraih Agus Harimurti Yudhoyono dengan tingkat elektabilitas 30,4%. Sedang Anies-Sandi di posisi tiga 24,5%.
Merosotnya elektabilitas petahana juga seiring dengan kesadaran masyarakat Muslim Jakarta tentang haramnya memilih pemimpin kafir.
Dari hasil survei yang dilakukan pada rentang 15 November sampai 22 November 2016 ini, mengungkap fakta bahwa sekarang ini mayoritas pemilih muslim Jakarta meyakini haramnya memilih pemimpin non-Islam. Salah satu pertanyaan yang diajukan saat survei adalah "Isu Pemimpin Non-Muslim".
Hasil survei terbaru ini sangat berbeda dengan hasil survei bulan JULI yang dilakukan SMRC (Saiful Mujani Research dan Consulting), seperti dilansir Kompas. Dimana mayoritas (48%) TIDAK SETUJU kalau orang yang beragama Islam tidak boleh dipimpin oleh orang yang bukan Islam. Sementara yang mengatakan sangat setuju hanya 12 persen dan yang setuju 29 persen, kalau digabung 41%.
Alhamdulillah... berkah kasus Al Maidah 51, umat Islam jadi semakin meningkat kesadaran dan keyakinannya dan menjadikan Al Quran sebagai way of life/panduan hidup, bukan saja dalam urusan ritual tapi juga dalam kepemimpinan. (Portalpiyungan)
Berkah Surat Al-Maidah: 51
Dari survei yang dilakukan Indikator, Burhan menyebut faktor utama yang menggerus elektabilitas Ahok adalah pernyataannya mengenai Surat Al Maidah ayat 51.Gara-gara kasus Surat Al Maidah ayat 51 elektabilitas Ahok turun 18% dan kini tinggal 26,2%. Posisi teratas diraih Agus Harimurti Yudhoyono dengan tingkat elektabilitas 30,4%. Sedang Anies-Sandi di posisi tiga 24,5%.
Merosotnya elektabilitas petahana juga seiring dengan kesadaran masyarakat Muslim Jakarta tentang haramnya memilih pemimpin kafir.
Dari hasil survei yang dilakukan pada rentang 15 November sampai 22 November 2016 ini, mengungkap fakta bahwa sekarang ini mayoritas pemilih muslim Jakarta meyakini haramnya memilih pemimpin non-Islam. Salah satu pertanyaan yang diajukan saat survei adalah "Isu Pemimpin Non-Muslim".
Gambar: Hasil survei (sumber foto: Portalpiyungan) |
Hasil Survei:
- Sebanyak 52,6% menyatakan "Orang Islam tidak boleh dipimpin orang bukan Islam".
- Hanya 35,8% yang menyatakan "Orang Islam boleh dipimpin orang bukan Islam".
- Sisanya tidak menjawab/rahasia.
Hasil survei terbaru ini sangat berbeda dengan hasil survei bulan JULI yang dilakukan SMRC (Saiful Mujani Research dan Consulting), seperti dilansir Kompas. Dimana mayoritas (48%) TIDAK SETUJU kalau orang yang beragama Islam tidak boleh dipimpin oleh orang yang bukan Islam. Sementara yang mengatakan sangat setuju hanya 12 persen dan yang setuju 29 persen, kalau digabung 41%.
Alhamdulillah... berkah kasus Al Maidah 51, umat Islam jadi semakin meningkat kesadaran dan keyakinannya dan menjadikan Al Quran sebagai way of life/panduan hidup, bukan saja dalam urusan ritual tapi juga dalam kepemimpinan. (Portalpiyungan)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete