Kenaikan BBM, Listrik, PNBP STNK-BPKB Bersamaan, BI Prediksi Inflasi Januari Akan Tinggi

Loading...
Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi di Januari ini bisa tinggi mengingat adanya kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah (administered price) seperti kenaikan tarif litrik (TDL), bahan bakar minyak (BBM), atau pun gas LPG 3 kg secara bersamaan.

Apalagi kemudian disambung juga dengan kenaikan tarif pengurusan STNK dan BPKB yang akan menggerus daya beli masyarakat. Plus kondisi harga volatile food (volatilitas harga pangan) yang juga masih tinggi.

“Di 2017 ini harus diwaspadai terutama karena subsidi listrik dikurangi, harga LPG juga naik, dan harga BBM. Itu satu harga yang nanti bisa berdampak ke inflasi,” ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo seusai pembacaan sumpah dua anggota Dewan Gubernur baru, di Gedung Mahkamah Agung (MA), di Jakarta, Jumat (6/1).

Terkait kenaian tarif STNK dan BPKB semula sempat dikhawatirkan oleh BI, tapi kemudian diketahui itu bukan kenaikan pajaknya, melainkan kenaikan tarif administrasinya. Kendati begitu BI tetap mewaspadainya.

“Terkait kenaikan TDL itu kontribusi ke inflasi bisa tinggi sebesar 1,1 persen. Makanya pemerintah harus jaga core inflation (inflasi inti) dan volatile food. Apalagi belakangam harga pangan bergejolak,” cetus Agus.
Inflasi

BI berharap ruang perbaikan inflasi ada di harga pangan strategis. Makanya, BI berharap volotile food bisa dikendalikan.

“Sehingga kalau administered price bisa ditekan sesuai dengan target akan lebih baik. Di Januari kemungkinan bisa tinggi, secara akumulasi di tingkat 0,6-0,7 persen. Dan sampai akhir tahun bisa dijaga di angka 4 plus minus 1 persen,” paparnya. (Postmetro)

1 Response to "Kenaikan BBM, Listrik, PNBP STNK-BPKB Bersamaan, BI Prediksi Inflasi Januari Akan Tinggi"