Loading...
Empat prajurit TNI dikabarkan tewas dalam dalam gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 17 Mei 2017 pukul 11.00 WIB. Kejadian ini diduga meledaknya meriam buatan China merek Chang Chong.
Saat kejadian kepanikan terlihat dan sejumlah prajurit terluka. Mereka tampak dengan cepat ditangani tim medis. Latihan ini rencananya akan dikunjungi Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Mei 2017.
Seperti diwartakan batam.co.id, prajurit TNI yang menjadi korban akibat meledaknya meriam kanon Type 80 Giant Bow kaliber 23mm, bertambah. Korban dikabarkan menjadi menjadi 12 orang dan 4 orang prajurit dikabarkan tewas.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian itu bermula saat gladi bersih latihan PPRC dan gladi bersih pengamanan RI 1 di Aula Kartika dan Tanjung Datuk Teluk Buton. Gladi dimulai pukul 10.00 WIB.
Pada saat latihan dimulai pukul 10.21 WIB, drone melintas di atas kanon Type 80 Giant Bow kaliber 23mmStelling. Masing-masing penembak yang siap di belakang kanon mulai melakukan penembakan.
Namun, pucuk 8 diduga mengalami los kendali pada penyekat kiri yang mengakibatkan penembak tidak dapat mengendalikan pucuknya.Diduga, moncong meriam tidak terkendali dan membabat ke arah sekitarnya.
Dari kejadian tersebut mengakibatkan 12 korban jiwa, 4 meninggal dunia, 6 luka berat, dan 2 orang luka ringan. Korban kecelakaan berasal dari Satuan Yon Arhanud I Kostrad.
Hingga saat ini korban meninggal dunia dan luka berat telah dibawa ke RSUD Natuna dan akan dievakuasi ke rumah sakit di Kalimantan Barat. Untuk korban luka ringan dirawat di tenda pengungsian dan RSUD. Berikut nama-nama korban:
Nama-nama korban:
01. Danrai Kapten Arh Heru Bayu (meninggal dunia)
02. Pratu Ibnu Hidayat (meninggal dunia)
03. Pratu Marwan (meninggal dunia)
04. Praka Edy (meninggal dunia)
05. Pratu Bayu Agung (Luka Berat)
06. Serda Alpredo Siahaan (Luka Berat)
07. Prada Danar (Luka Berat)
08. Sertu B Stuaji (Luka Berat)
09. Serda Afril (Luka Berat)
10. Sertu Blego Switage (Luka Berat)
11. Pratu Ridai (Luka Ringan)
12. Pratu Didi Hardianto (Luka Ringan)
------------
Seorang netizen facebook pun menanggapi.
INNALILLAHI,
MERIAM BUATAN CHINA MELEDAK, TEWASKAN 3 PRAJURIT TNI.
SEMOGA SEGERA ADA HASIL PENYELIDIKAN RESMI DARI TNI, DAN ADA BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN DARI PRODUSEN ASAL CHINA.
Sedih sekali mendengar berita ini. Dukacita yg mendalam ditujukan untuk keluarga besar TNI dan keluarga para prajurit.
Prajurit2 Kostrad yg tewas dan terancam menderita cacat dalam latihan itu, tentu salah satu 'investasi' terbaik yg dimiliki bangsa Indonesia. Prajurit memang sudah disumpah untuk rela mati demi negara. Tapi bagaimanapun, tidak seharusnya mereka gugur karena investasi senjata tempur yg kurang berkualitas.
*Nama meriam buatan China itu Chang Chong. Maaaf, kok mirip2 dengan nama AC atau TV China yg kualitasnya rendah itu ya..?
Kalau silet, jarum, pisau, bolehlah buatan China. Tapi jika peralatan tempur dan persenjataan, apakah tidak sebaiknya tetap memilih teknologi Amerika, Rusia, Jerman, korea dll?
Ini hanyalah pandangan orang awam. Tapi pandangan ini sudah menjadi pandangan umum, bahwa Bus buatan China saja, belum lama dipakai sudah karatan & sistem elektroniknya sering konslet.
Semoga Pemerintah bisa mengambil hikmahnya. Pemerintah jg perlu lebih berhati2 dengan Kereta Api buatan China, yg terlanjur sudah diteken dan dimulai pengerjaan infrastrukturnya. Karena keamanan ribuan nyawa rakyat dipertaruhkan di transportasi massal tsb.
https://www.kabarin.co/latihan-tempur-nantuna-meriam-buatan-cina-meledak-tewaskan-4-prajurit-tni/
Rimanews. Meriam buatan Cina bermerek Chang Chong meledak saat gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, siang tadi. Tiga prajurit TNI tewas dan sejumlah prajurit lainnya mengalami luka serius.
Rencananya gladi bersih itu dalam rangka persiapan latihan PPRC yang akan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 19 Mei 2017.
Anggota Komisi I DPR RI, Elnino Husein Mohi meminta TNI untuk segera memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.
"TNI perlu memberikan penjelasan resmi dan detail mengenai kejadian ini. Komisi I DPR RI perlu mengundang pihak Mabes TNI dan Kemenhan untuk memperoleh penjelasan yang detail dan reliabel," kata Elnino di Jakarta, hari ini.
Dia menjelaskan, korban luka-luka mesti segera diselamatkan. Sedangkan yang meninggal dunia mesti dikembalikan kepada keluarga dengan permintaan maaf dan pemberian penghargaan yang pantas kepada almarhum.
Elnino juga meminta TNI segera mengklarifikasi mengenai proses pembelian alutsista serta sistem quality control yang dijalankan oleh TNI.
"Saya percaya TNI masih dapat diandalkan untuk menjaga Republik ini, tapi jangan sampai kejadian spt ini akan menurunkan wibawa TNI di mata nasional atau di mata internasional
Berikut nama-nama korban akibat ledakan meriam Chang Chong sebagaimana yang dikirim oleh Arhanud I Natuna :
Korban meninggal dunia:
1. Pratu Marwan
2. Praka Edy
3. Pratu Ibnu Hidayat
Korban luka:
1. Serda Alpredo Siahaan, mengalami jari tangan kanan putus, paha kanan luka kena percikan
peluru
2. Prada Danar, mengalami luka akibat percikan peluruh di paha kanan.
3. Pratu Ridai, terkena serpihan peluru di lutut kaki kiri dan tengah dirawah di tenda kesehatan
lapangan
4. Pratu Didi Hardianto luka ringan di tangan kiri akibat terkena serpihan peluru
5. Sertu Blego Switage luka akibat serpihan peluru pada tangan kiri dan perut
6. Pratu Bayu Agung, terkena percikan peluru di bagian leher kanan dan paha sebelah kanan
7. Kapten Arh Herubelum
Dan bagaimana komenter netizen?
Saat kejadian kepanikan terlihat dan sejumlah prajurit terluka. Mereka tampak dengan cepat ditangani tim medis. Latihan ini rencananya akan dikunjungi Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Mei 2017.
Seperti diwartakan batam.co.id, prajurit TNI yang menjadi korban akibat meledaknya meriam kanon Type 80 Giant Bow kaliber 23mm, bertambah. Korban dikabarkan menjadi menjadi 12 orang dan 4 orang prajurit dikabarkan tewas.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian itu bermula saat gladi bersih latihan PPRC dan gladi bersih pengamanan RI 1 di Aula Kartika dan Tanjung Datuk Teluk Buton. Gladi dimulai pukul 10.00 WIB.
Pada saat latihan dimulai pukul 10.21 WIB, drone melintas di atas kanon Type 80 Giant Bow kaliber 23mmStelling. Masing-masing penembak yang siap di belakang kanon mulai melakukan penembakan.
Namun, pucuk 8 diduga mengalami los kendali pada penyekat kiri yang mengakibatkan penembak tidak dapat mengendalikan pucuknya.Diduga, moncong meriam tidak terkendali dan membabat ke arah sekitarnya.
Dari kejadian tersebut mengakibatkan 12 korban jiwa, 4 meninggal dunia, 6 luka berat, dan 2 orang luka ringan. Korban kecelakaan berasal dari Satuan Yon Arhanud I Kostrad.
Hingga saat ini korban meninggal dunia dan luka berat telah dibawa ke RSUD Natuna dan akan dievakuasi ke rumah sakit di Kalimantan Barat. Untuk korban luka ringan dirawat di tenda pengungsian dan RSUD. Berikut nama-nama korban:
Nama-nama korban:
01. Danrai Kapten Arh Heru Bayu (meninggal dunia)
02. Pratu Ibnu Hidayat (meninggal dunia)
03. Pratu Marwan (meninggal dunia)
04. Praka Edy (meninggal dunia)
05. Pratu Bayu Agung (Luka Berat)
06. Serda Alpredo Siahaan (Luka Berat)
07. Prada Danar (Luka Berat)
08. Sertu B Stuaji (Luka Berat)
09. Serda Afril (Luka Berat)
10. Sertu Blego Switage (Luka Berat)
11. Pratu Ridai (Luka Ringan)
12. Pratu Didi Hardianto (Luka Ringan)
------------
TNI Gugur |
Seorang netizen facebook pun menanggapi.
INNALILLAHI,
MERIAM BUATAN CHINA MELEDAK, TEWASKAN 3 PRAJURIT TNI.
SEMOGA SEGERA ADA HASIL PENYELIDIKAN RESMI DARI TNI, DAN ADA BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN DARI PRODUSEN ASAL CHINA.
Sedih sekali mendengar berita ini. Dukacita yg mendalam ditujukan untuk keluarga besar TNI dan keluarga para prajurit.
Prajurit2 Kostrad yg tewas dan terancam menderita cacat dalam latihan itu, tentu salah satu 'investasi' terbaik yg dimiliki bangsa Indonesia. Prajurit memang sudah disumpah untuk rela mati demi negara. Tapi bagaimanapun, tidak seharusnya mereka gugur karena investasi senjata tempur yg kurang berkualitas.
*Nama meriam buatan China itu Chang Chong. Maaaf, kok mirip2 dengan nama AC atau TV China yg kualitasnya rendah itu ya..?
Kalau silet, jarum, pisau, bolehlah buatan China. Tapi jika peralatan tempur dan persenjataan, apakah tidak sebaiknya tetap memilih teknologi Amerika, Rusia, Jerman, korea dll?
Ini hanyalah pandangan orang awam. Tapi pandangan ini sudah menjadi pandangan umum, bahwa Bus buatan China saja, belum lama dipakai sudah karatan & sistem elektroniknya sering konslet.
Semoga Pemerintah bisa mengambil hikmahnya. Pemerintah jg perlu lebih berhati2 dengan Kereta Api buatan China, yg terlanjur sudah diteken dan dimulai pengerjaan infrastrukturnya. Karena keamanan ribuan nyawa rakyat dipertaruhkan di transportasi massal tsb.
https://www.kabarin.co/latihan-tempur-nantuna-meriam-buatan-cina-meledak-tewaskan-4-prajurit-tni/
Rimanews. Meriam buatan Cina bermerek Chang Chong meledak saat gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, siang tadi. Tiga prajurit TNI tewas dan sejumlah prajurit lainnya mengalami luka serius.
Rencananya gladi bersih itu dalam rangka persiapan latihan PPRC yang akan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 19 Mei 2017.
Anggota Komisi I DPR RI, Elnino Husein Mohi meminta TNI untuk segera memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.
"TNI perlu memberikan penjelasan resmi dan detail mengenai kejadian ini. Komisi I DPR RI perlu mengundang pihak Mabes TNI dan Kemenhan untuk memperoleh penjelasan yang detail dan reliabel," kata Elnino di Jakarta, hari ini.
Dia menjelaskan, korban luka-luka mesti segera diselamatkan. Sedangkan yang meninggal dunia mesti dikembalikan kepada keluarga dengan permintaan maaf dan pemberian penghargaan yang pantas kepada almarhum.
Elnino juga meminta TNI segera mengklarifikasi mengenai proses pembelian alutsista serta sistem quality control yang dijalankan oleh TNI.
"Saya percaya TNI masih dapat diandalkan untuk menjaga Republik ini, tapi jangan sampai kejadian spt ini akan menurunkan wibawa TNI di mata nasional atau di mata internasional
Berikut nama-nama korban akibat ledakan meriam Chang Chong sebagaimana yang dikirim oleh Arhanud I Natuna :
Korban meninggal dunia:
1. Pratu Marwan
2. Praka Edy
3. Pratu Ibnu Hidayat
Korban luka:
1. Serda Alpredo Siahaan, mengalami jari tangan kanan putus, paha kanan luka kena percikan
peluru
2. Prada Danar, mengalami luka akibat percikan peluruh di paha kanan.
3. Pratu Ridai, terkena serpihan peluru di lutut kaki kiri dan tengah dirawah di tenda kesehatan
lapangan
4. Pratu Didi Hardianto luka ringan di tangan kiri akibat terkena serpihan peluru
5. Sertu Blego Switage luka akibat serpihan peluru pada tangan kiri dan perut
6. Pratu Bayu Agung, terkena percikan peluru di bagian leher kanan dan paha sebelah kanan
7. Kapten Arh Herubelum
Dan bagaimana komenter netizen?
Produk CHINA memang murah dan Murahan hingga korban patriot bangsa! https://t.co/MzVWufp2ok— Elfizal Azhar (@elfizal) May 17, 2017
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete