MPR: "Pemimpin yang Tidak Beradab Berarti Tak Bisa Menerapkan Pancasila, Jangan Dipilih Lagi!" Siapa Dia?

Loading...
Anggota MPR RI Hermanto menyatakan bahwa kehadiran agama merupakan sumber energi untuk membangun masyarakat. Oleh karena, substansi nilai Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga toleransi kehidupan umat beragama merupakan wujud sosiologis masyarakat Indonesia.

Menurutnya, setiap umat dapat melaksanakan ajaran menurut agama masing-masing dengan tidak saling menista.

"Agama merupakan ruh bangsa yang menjadi sumber energi untuk membangun masyarakat yang beradab dan berkeadilan," jelas Hermanto dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Padang Panjang, Minggu (18/12).

Karena itu, lanjutnya, menjadi suatu keniscayaan bagi pemimpin bangsa untuk mengejewantahkan nilai-nilai agama kedalam pola perilaku keseharian agar menjadi teladan bagi anak bangsa.

"Kepribadian pemimpin di Indonesia harus memiliki jiwa keagamaan yang kuat agar menjadi teladan bagi masyarakat," papar Hermanto.

Dia menambahkan, kepribadian pemimpin seperti itu merupakan pengejawantahan sila ke satu Pancasila. Di mana, pemimpin yang memiliki jiwa keagamaan adalah pemimpin yang setia pada Pancasila dan UUD 1945.
MPR

Hermanto pun mengingatkan agar dalam setiap momentum pemilihan pemimpin di semua tingkatan, masyarakat dapat memilih pemimpin yang menerapkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, beradab, memiliki jiwa persatuan, dialogis, dan menegakkan keadilan.

"Pemimpin yang terbukti tidak beradab, anti dialog dan merasa benar sendiri adalah pemimpin yang tidak bisa menerapkan nilai Pancasila. Pemimpin semacam ini jangan dipilih kembali," pungkasnya. (Postmetro)

1 Response to "MPR: "Pemimpin yang Tidak Beradab Berarti Tak Bisa Menerapkan Pancasila, Jangan Dipilih Lagi!" Siapa Dia?"