Loading...
Aksi 212 benar-benar menjadi momentum kebangkitan umat Islam. Setelah Habib Rizieq mengancam akan melakukan revolusi apabila Ahok sang penista Agama dibebaskan dari hukumannya, umat mulai menanggapinya dengan berbagai versi diantaranya sekamin masifnya gerakan revolusi ekonomi, diantaranya semakin maraknya boikot sari roti, boikot indomaret dan alfamaret, boikot metroTv, tumbuhnya swalayan lokal yang didanai oleh Umat Islam.
Tumbuhnya Swalayan-swalayan Lokal untuk menandingi indo-alfamaret!
Kristen Koptik menjadi jumawa, terutama setelah AsSisi berkuasa. Media dan pengusaha Koptik terus menebar caci maki. Bahkan berani terang-terangan menista Nabi dan AlQuran.
Boikot bukan hanya seruan. Tapi sudah pada tataran "sentimen perang Salib". Media AsSisi tak kuasa menampakkan kegalauaannya. Boikot produk sukses.
Kesuksesan didorong oleh:
Konon kabarnya. Ribuan jamaah umroh membatalkan keberangkatan dan mewakafkan dana umroh untuk membeli pabrik makanan.
Ada baiknya kita belajar dari mereka! Boikot esensinya mengurangi kesenangan individual, demi meraih misi suci. Akankah boikot Sari Roti berdampak pada pembelian toko swalayan modern? Kita lihat. (Nandang Burhanudin)
Tumbuhnya Revolusi Ekonomi
Berikut ini adalah beberapa seruan Revolusi Ekonomi melalui sosial media, yang mana gerakan ini semakin masif dan mendapatkan sambutan hangan dari mayoritas di negeri ini.Tumbuhnya Swalayan-swalayan Lokal untuk menandingi indo-alfamaret!
 |
| Tumbuhnya swalayan-swalayan lokal |
 |
| Seruan boikot indomaret dan alfamaret |
 |
| Semangat Revolusi Ekonomi |
 |
| Boikot produk-produk penjajah ekonomi! |
Belajar dari Mesir
Di Mesir. Kalangan Muslim yang antikudeta, sukses memberlakukan boikot terhadap produk-produk Kristen Koptik yang anti-Islam dan menganggap umat Islam di Mesir sebagai WN pendatang.Kristen Koptik menjadi jumawa, terutama setelah AsSisi berkuasa. Media dan pengusaha Koptik terus menebar caci maki. Bahkan berani terang-terangan menista Nabi dan AlQuran.
Boikot bukan hanya seruan. Tapi sudah pada tataran "sentimen perang Salib". Media AsSisi tak kuasa menampakkan kegalauaannya. Boikot produk sukses.
Kesuksesan didorong oleh:
- Kesungguhan warga Muslim untuk hijrah produk.
- Komitmen pengusaha dan orang kaya Muslim di Mesir dalam menghidupkan industri 9 bahan pokok. Kehadiran produk pengganti aman terjamin.
- Peran masjid, lembaga pendidikan, lembaga dakwah yang tak kenal lelah menyuarakan boikot.
Konon kabarnya. Ribuan jamaah umroh membatalkan keberangkatan dan mewakafkan dana umroh untuk membeli pabrik makanan.
Ada baiknya kita belajar dari mereka! Boikot esensinya mengurangi kesenangan individual, demi meraih misi suci. Akankah boikot Sari Roti berdampak pada pembelian toko swalayan modern? Kita lihat. (Nandang Burhanudin)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete