Cerita Pengalaman Pribadi Peserta Aksi Damai 212: "One of My Best Day Selama Hidup di Bumi Allah"

Loading...
Berikut ini adalah sebuah catatan pribadi yang sangat berkesan, yang ditulis oleh salah satu peserta Aksi Damai 212.

Cerita Pengalaman Pribadi

Begitu Ustadz Arifin Ilham naik panggung, beliau membuka dengan Allah Allah Allah.. Udah mulai mbrebes, beliau lanjutkan dzikir dan doa.. hampir semua nangis sesunggukan. Mendoakan negeri, mendoakan bangsa, mendoakan pemimpin, mohon ampun pada Yang Maha Kuasa. Inget dosa.

Kemudian Ustadz Hidayat Nur Wahid, tausyiah beliau tentang nasionalisme.. Manggut-manggut...

Lanjut Syekh Ali Jaber baca 12 ayat pertama Al Kahfi, adeemmmmm hati rasanya.

Next Habib Abdurrahman Segaf dari NuMus pimpin baca Allahummarhamna bil Qur'an. Nangis lagi.. Betapa jauh hati ini dari Al Qur'an ya Rabb, mungkin ini mengapa Engkau kumpulkan kami di sini, untuk mengingatkan kami agar kami kembali pada kalam-kalam Mu. faghfirli ya Rabb

Ini nih gong nya, Ustadz Bachtiar Nasir.. Cetarrrr badai membahana orasi beliau. Iman booster, pemantik ghirah dalam dada yang kian menyala-nyala. Masya Allah, izinkan aku selalu menjadi makmum mu Ustadz!

Lalu Aa' Gym, seperti biasa, beliau menyejukkan dan lucu. Menggoda Bapak Kapolri, mengajak kami berkhayal.. Bagaimana seandainya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hadir saat ini bersama kita di sini. Mau bilang apa? Nangis lagi.
Gambar: Aksi Damai 212

Percaya atau ngga, kira-kira tiap setengah jam Malaikat Mikail ngasih gerimis kecil, durasinya kurang lebih 5 menit setelah itu sejuk lagi, awan menggantung seakan memayungi kami, angin sepoi-sepoi. Kalo pas umroh/haji, ada petugas khusus menyemprotkan air biar jamaah gak pingsan kepanasan, di Monas.. Allah tugaskan Malaikat langsung. Subhanallah...

Menjelang shalat dzuhur, hujan mulai besar.. yang di atas panggung bilang; "Allah kirimkan hujan supaya Bapak Ibu gak repot antri wudhu" bener juga! Maka banyak yangg wudhu dengan air hujan.

Air suci, sah! Dan hujan gak berhenti sampai selesai shalat jumat, baru kali ini seumur-umur shalat sembari diguyur hujan. Indah luar biasa, gak pernah nemuin sensasi sedamai ini. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?

Saat hujan adalah saat mustajab dalam berdoa, hari Jumat adalah hari mustajab untuk berdoa. Energi doa jutaan orang pada saat hujan di hari Jumat. Imagine that, so powerful!

Pulang  jalan kaki dari Monas, padettt.. Katanya persis seperti hari Arafah, atau kalo keluar Masjidil Haraam saat peak season. Bedanya, saudara-saudara setanah air ini sabar-sabar, gak dorong-dorongan, ukuran badan relatif sama (kecuali badanku yang imut). Bayangkan kalo di Mekkah kedorong saudara-saudara dari Afrika atau Arab bongsor, pingsan!

Tiap mau ngeluh capek, inget saudara-saudara yang jalan kaki dari Ciamis. Gak jadi deh, mending sumpel aja nih mulut pake arem-arem....

Makanan dan minuman melimpah ruah di sepanjang jalan. Al Maidah itu artinya hidangan. Kami dikumpulkan karena Al Maidah 51, pun Allah limpahkan al Maidah - al Maidah melalui para donatur di sepanjang jalan. Segala Puji dan Syukur hanya untuk Engkau ya Allah.

Yang kumpulin sampah gak berhenti berkeliling, begitupun tim dokter.. Keliling memastikan kalau kami baik-baik saja. Hebatnya, mereka anak-anak muda yang sukarela dengan wajah cerah ceria. Bangga sekali dgn anak-anak muda ini. Makin optimis dengan masa depan muslim Indonesia. Ngga nyangka wanita karir mau aja keliling ngumpulin sampah

Demikian catatan kecil ku karena 411 kmrn ngga bisa  ikut dan nyesel, padahal indah banget. Terserah kalau mau bilang riya', cuma mau berbagi kebahagiaan indahnya berkumpul dgn jutaan saudara sebangsa setanah air sambil mendoakan negeri ini dan memohon ampunan atas segala salah yang kami perbuat.

Alhamdulillah.. One of my best day selama numpang hidup di bumi Allah 

Allahu Akbar!!!

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

Ada dua doa yang tidak akan ditolak oleh Allah yaitu setelah adzan dan ketika turun hujan.” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

Catatan: Mba Irma Ev (Catatan seorang teman Pengalaman 212)

0 Response to "Cerita Pengalaman Pribadi Peserta Aksi Damai 212: "One of My Best Day Selama Hidup di Bumi Allah" "

Post a Comment